Tuesday, June 26, 2012

Bagaimana manusia jaman dulu memahami waktu yah?.


Waktu adalah sebuah konsep abstrak. Kita tidak dapat melihatnya, menyentuhnya atau mengubahnya. Namun, kita sadar kalau itu ada dan selalu menyertai kita.
Tidak seorang pun tahu secara rinci bagaimana cara menghitung waktu di jaman sebelum sejarah, tapi bila kita membuka catatan masa lalu, kita seringkali menemukan bahwa di setiap kebudayaan, beberapa orang sangat asyik menghitung dan merekam perjalanan waktu dengan mengamati langit dan fenomena alam. Lebih dari 20.000 tahun yang lalu di Eropa para "pemburu waktu"  membuat guratan dan melubangi tongkat atau tulang untuk menghitung hari dengan mengacu pada bentuk bulan.
Selama 5000 tahun yang lalu, orang Mesir kuno membagi kalendernya ke dalam 365 hari. Mereka memperhatikan bahwa setiap 365 hari bintang Sirius muncul di langit sebelum Matahari terbit.
Mereka juga tahu, pada saat yang sama pula sungai Nil akan mengalami banjir. Setelah berlalunya banjir, para petani membajak sawahnya dan menanam hasil panen. Mereka juga telah bisa membagi malam berdasarkan kerja 12 bintang, bagi mereka bila bintang tertentu memperlihatkan diri maka tahulah mereka kalau satu jam telah berlalu. Walaupun pada siang hari bintang-bintang tidak terlihat mereka memutuskan untuk membagi siang hari menjadi 12 jam juga.
Berbeda dengan orang Mesir Kuno, 5000 tahun yang lalu bangsa Sumeria di bukit Tigris-Eufrat, yang sekarang dikenal dengan nama Irak memiliki kalender yang membagi tahun menjadi 30 hari tiap bulannya, membagi hari menjadi 12 periode (tiap periode bisa disamakan dengan 2 jam untuk perhitungan jam kita) dan membagi periode ke dalam 30 bagian (tiap bagian bisa disamakan dengan 4 menit). Sedanngkan bangsa Babilonia 4000 tahun yang lalu menggunakan peredaran bulan mengelilingi bumi dalam membuat kalender. Mereka membagi setahun menjadi 12 bulan yang jumlah hari tiap bulannya ada yang 29 hari dan 30 hari dengan jumlah hari dalam setahun 354 hari. Lain lagi dengan bangsa Maya mereka tidak hanya menyandarkan pada matahari dan bulan tetapi juga venus. Mereka menetapkan 365 hari setahun dan juga 260 hari.

Alat Penunjuk Waktu (Jam) Orang Mesir
Bangsa Sumeria menghilang sebelum pengetahuan tentang pembuatan jam sampai pada mereka, tetapi bangsa Mesir malah mampu membagi waktu seperti pembagian pada jam kita saat ini. Hebatkan?. Mereka membuat alat penunjuk waktu dengan menggunakan bantuan sinar Matahari. Penemuan mereka itu digunakan sejak 4000 tahun yang lalu dan tercatat sebagai penemuan alat penunjuk waktu pertama dalam sejarah. Pergerakan bayangan yang terbentuk pada jam orang Mesir tersebut membantu manusia untuk membagi hari ke dalam pagi dan sore. Perjalanan waktunya ditunjukkan oleh pergerakan bayangan yang berada di atas skalanya.
Tapi bagaimana kalau hari sedang mendung dan Matahari tidak bersinar (malam hari)?. Dapatkah mereka menghitung waktu?. Bangsa Mesir memang cerdik, mereka tidak kehabisan akal untuk mencari tahu jam berapa sekarang meski hari sedang mendung. Mereka kemudian menciptakan jam air yang bisa digunakan saat mendung dan malam hari. Selama air memancar keluar dari lubang pot, maka waktu bisa dibaca dengan penunjukkan level air (yang mengalami penurunan). Jam air tertua ditemukan di makam raja Amenhotep I Mesir yang terkubur 1500 sebelum Masehi.
Ternyata bukan bangsa Mesir saja yang menggunakan jam air, bangsa Yunani juga. Jam air bangsa Yunani memiliki nama yang unik yaitu clepsydras. Bentuk clepsydras bermacam-macam, ada yang berbentuk seperti mangkok silinder dengan lubang kecil di dekat dasar potnya, yang permukaan bagian dalamnya diberi tanda (skala). Tanda inilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat level air saat air keluar dari pot. Ada juga clepsydras yang terbuat dari logam. Model yang terakhir ini bahkan masih dipakai di Afrika Utara pada abad 20.

Jam Lilin
Ditemukan sekitar 1000 tahun yang lalu. Tidak seperti lilin-lilin yang kamu pakai untuk mainan, jam lilin memiliki skala pada permukaan lilinnya. Ketika api membakar lilinnya kamu akan segera tahu berapa banyak jam yang telah dilalui.







Jam Pendulum
Merupakan jam pertama yang bisa mengukur detik. Galileo menemukan konsep jam pendulum, dia juga yang mempelajari gerak pendulum di awal tahun 1582. Dia bahkan mampu membuat model jam pendulum, tapi ia tidak pernah sempat membuat satu pun konstruksinya sebelum ajal menjemputnya di tahun 1671. Pada tahun 1956 Christian Huygens, seorang ilmuwan Belanda,  membuat jam pendulum yang pertama, namun jam bikinannya itu tidak tepat dalam menghitung waktu, jam tersebut memiliki tingkat kesalahan 1 menit tiap harinya. Jam pendulum mengalami perbaikan berulangkali supaya perhitungan waktunya semakin tepat. Jam pendulum paling akurat yang ditemukan pada tahun 1889 oleh ilmuwan bernama Jam Siegmund Riefler.

Jam Quartz Kristal
Dibuat pertama kali tahun 1929. Tidak seperti jam pendulum, jam Quartz tidak memiliki roda gigi yang bisa mengganggu frekuensi regulernya sehingga mampu membaca waktu secara lebih tepat. Jam ini bekerja berdasarkan pergerakan osilator kristal-kristal bergetar untuk menghasilkan sinyal listrik yang memiliki frekuensi yang tepat.

Jam Atom
Digunakan oleh para ilmuwan untuk mengukur waktu dengan sangat tepat. Tingkat keakurasiannya (ketepatannya) mencapai satu detik setiap 300.000 tahun. Pertama kali dibuat pada tahun 1948. jam ini menggunakan frekuensi atom cesium -133 yang berosilasi 9192631770 setiap detiknya.











No comments: