"Kemampuan
manusia berpikir secara abstrak untuk memahami alam sekitarnya itu seperti
ditutupi oleh tudung muslihat, yang membutakan mata setiap makhluk yang
bernyawa. Menjadikan mereka melihat dunia yang mereka tidak bisa mengatakan
apakah itu ada atau itu tidak ada, karena semua itu seperti mimpi, seperti
tali-temali yang telihat seperti ular. Karena eksistensi semua materi itu
relatif, yang hanya valid pada waktu dan ruang tertentu saja."
Selesai orientasi Adam dan Yoga berjalan
pulang ke rumahnya. Setelah dikerjai habis-habisan oleh seniornya, mereka
sedang mencari barang-barang yang diminta seniornya di bawa untuk keesokan
harinya.
Adam:”Wah, repot ya, banyak banget yang
harus dibeli buat besok.”
Yoga:”Iya, udah sore lagi, yuk kita ke toko
buku untuk cari-cari barang buat besok.”
“Ok”, kata Adam. Dalam perjalanannya Adam
kembali teringat kata-kata Yoga waktu istirahat tadi. Kalau dilihat-lihat dia
ya masih anak biasa. Eksperimen apa yang akan dia lakukan untuk ya untuk
mendapat rumus baru yang dia inginkan?
“Ga, emang kamu mau bikin eksperimen apa
sih, apa butuh tabung-tabung kimia dan bahan yang gampang meledak? Saya ikut
dong?” Tanya Adam.
Yoga:” Hahahaha, eksperimen yang saya ingin
lakukan itu eksperimen Fisika bukan Kimia, kayaknya sig a bakal pake
tabung-tabung kimia begitu deh.”
“Oooo, beda toh, emang apa si beda
percobaan Kimia dengan Fisika?” Tanya Adam.
“ Kimia itu mungkin bidang ilmu yang paling
dipengaruhi Fisika, Kimia inorganic
seperti senyawa yang ditemukan didalam batu, bumi dan lain-lain
itu sangat penting untuk menjelaskan teori atom tetapi semua teori kimia itu
pada akhirnya akan dijelaskan oleh mekanika kuantum.”
“Ooo.” Kata Adam walaupun belum paham.
Yoga:” Ahli kimia memiliki cara unik untuk mencari rumus kimia. dia
mencampurkan dua bahan, bila kemudian campurannya berubah menjadi merah berarti
itu terdiri dari satu atom hidrogen dengan dua ikatan karbon. Hasilnya fantastis, yaitu organic chemistry. Setelah diteliti oleh ahli fisika dengan mencari lokasi setiap atom, ternyata ditemukan kalau cara para ahli kimia itu benar.”
“Eksperimen Fisika bisa dilakukan dengan
cara dan metode yang paling mudah. Seperti eksperimen untuk gerak. Galileo
menjatuhkan bola untuk turun dilintasan yang miring dan mengamati gerakannya.
Dia tidak hanya mengamati gerakan bola itu, dia juga mengukur waktunya.
Karena di jaman dia tidak ada alat yang
akurat untuk menghitung waktu pendek. Dia menggunakan denyut nadinya untuk
mengukur interval waktu. Kemudian dia mendapatkan kalau jarak itu berbanding
lurus dengan kuadrat waktu.”
D ≈ T2
Adam:”Wah, dengan melemparkan bola dan
mengukur waktunya dengan denyut nadi yah? Sederhana sekali eksperimennya.”
Yoga:”Sebenarnya tidak bisa dianggap mudah
seperti itu juga. Pengukuran jarak dan waktu untuk eksperiment fisika bisa
sangat bervariasi dari mengukur waktu hidup partikel meson yang hanya ada
selama 10-16 detik sebelum dia disintegrasi, sampai pengukuran waktu
hidup Carbon-14 yang memiliki waktu paruh selama 5000 tahun.”
“Untuk pengukuran jarak juga begitu
bervariasi dari pengukuran dimensi nucleus yang hanya sebesar 10-15 meter sampai besar alam
semesta ini yang diperkirakan sebesar 1027 meter.”
Adam:” Bagaimana kita mengukur angka-angka
sekecil itu?”
Yoga:” Untuk mengukur jarak seperti jarak
antara nucleus itu dilakukan dengan melewatkan sinar dari partikel yang
berenergi besar ke suatu percahan kecil material yang ingin diobservasi.
Partikel ini hanya akan memantul kalau mengenai nucleus. Kemungkinan suatu
partikel tersebut mengenai nuclei kemudian
dibagi dengan total luas dari sample yang sedang kita ukur (N/A).”
Adam:” Wow, saya ga pernah menyangka kalau pengukuran
sekecil itu bisa dilakukan dengan mudah.”
Adam:”Apa ini ada
hubungannya dengan ucapan Einsten yang menyatakan Tuhan tidak sedang bermain
dadu dalam menentukan dunia ini.”
Yoga:”Iya, ada beberapa Scientist yang mencoba
menyelesaikan masalah ini tanpa cara statistic, tapi saat ini hanya itu cara
paling bagus yang ada untuk mendeskripsikan alam. Bisa dibilang Logika yang
paling logis di dunia ini adalah perhitungan probabilitas kalkulus.”
Adam tertegun
mendengar kata-kata Yoga tadi, hal ini semakin membuatnya penasaran dengan
alam. Menebak perilaku alam dengan kalkulus statistik? Pikir Adam dalam hatinya.
Yoga:” Kayaknya yang harus dibawa buat besok
udah kebeli semua Dam. Kita pulang yuk.”
Adam:” Ok”
“Ga, nanti kalau
kamu udah dapet ide mau eksperimen apa saya ikut ya.” Kata Adam
Yoga:” Ok.”
Sore itu keduanya kemudian
melanjutkan perjalanannya pulang.
Bersambung
No comments:
Post a Comment